Revelatio et Fides: Kasih, Damai, dan Keadilan
Setelah
mengikuti penjelasan mengenai wahyu dan iman selama satu semester ini, saya mau
berusaha untuk membuat sebuah refleksi singkat terhadap pemahaman saya akan
wahyu dan iman ini. Sejauh yang saya pahami, inti dari mata kuliah ini adalah keselamatan dan keselamatan tersebut
atas dasar cinta Allah yang tiada
terbatas. Keselamatan tersebut semata-mata adalah inisiatif dari Allah. Allah
mewahyukan diri-Nya supaya manusia mengenal siapa diri-Nya, bukan melalui
nama-Nya melainkan melalui tindakan-Nya yang nyata bagi manusia. Puncak
pewahyuan Allah terletak pada diri Yesus Kristus. Menanggapi wahyu Allah
tersebut manusia dituntut untuk beriman supaya ia diselamatkan. Wahyu Allah
tersebut sedapat mungkin mampu dipamahami dan bisa dipertanggungjawabkan secara
rasional melalui akal budinya. Namun harus tetap diingat bahwa Allah adalah misteri.
Manusia tidak mungkin memahami Allah secara sempurna. Maka, yang dibutuhkan di
sini adalah berserah akan kemahakuasaan Allah yang maha besar itu.
Kristus sebagai penyelamat universal
menjadi satu-satunya perantara manusia menuju kehidupan abadi. “Tidak ada
manusia yang sampai pada Bapa kecuali melalui Dia”. Pernyataan ini tidak
bermaksud bahwa mereka yang non kristen tidak dapat diselamatkan. Keselamatan
yang ditawarkan Kristus merangkul semua orang. Pernyataan tersebut juga tidak
berarti bahwa orang kristen secara otomatis dapat selamat. Bagi Allah, manusia
yang diselamatkan adalah mereka yang mampu mengamalkan, menghayati, dan
melaksanakan apa yang diajarkan Kristus Yesus.
‘Kasih, damai, dan keadilan’ menjadi
pokok ajaran kebenaran Yesus yang utama bagi semua manusia. Mereka yang mampu
mengamalkan pokok ajaran ini berarti mengamalkan kebenaran yang objektif
seturut Kitab Suci.
Sekali
lagi ditegaskan bahwa keselamatan adalah inisiatif dari Allah sendiri. Allah
telah menawarkan kebahagiaan kekal bagi manusia. Kini, bagaimana sikap manusia
dalam nenaggapi tawaran kasih itu.
“Orang yang setia akan selamat dan yang tidak setia
akan kiamat(mati)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar