IDENTIFIKASI ORANG
BENAR DALAM KITAB AMSAL
1. Inventarisasi Ayat yang
Bersangkutan
2:20 Sebab itu tempuhlah
jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.
3:33 Kutuk TUHAN ada di
dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-Nya.
4:18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar,
yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
9:9 berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak,
ajarilah orang benar, maka
pengetahuannya akan bertambah.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi
keinginan orang fasik ditolak-Nya.
10:6 Berkat ada di atas
kepala orang benar, tetapi mulut
orang fasik menyembunyikan kelaliman.
10:7 Kenangan kepada orang
benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.
10:11 Mulut orang benar adalah sumber kehidupan,
tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.
10:16 Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan,
penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan,
tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
10:21 Bibir orang benar menggembalakan banyak orang,
tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.
10:24 Apa yang menggentarkan
orang fasik, itulah yang akan menimpa dia, tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.
10:25 Bila taufan melanda,
lenyaplah orang fasik, tetapi orang benar
adalah alas yang abadi.
10:28 Harapan orang benar akan menjadi sukacita,
tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.
10:30 Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi
orang fasik tidak akan mendiami negeri.
10:31 Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi
lidah bercabang akan dikerat.
10:32 Bibir orang benar tahu akan hal yang
menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
11:8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik
menggantikannya.
11:9 Dengan mulutnya orang
fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang
benar diselamatkan oleh pengetahuan.
11:10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota,
dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
11:21 Sungguh, orang jahat
tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.
11:23 Keinginan orang benar mendatangkan bahagia
semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
11:28 Siapa mempercayakan diri
kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang
benar akan tumbuh seperti daun muda.
11:30 Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan
siapa bijak, mengambil hati orang.
11:31 Kalau orang benar menerima balasan di atas
bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!
12:3 Orang tidak akan tetap
tegak karena kefasikan, tetapi akar orang
benar tidak akan goncang.
12:5 Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang
fasik memperdaya.
12:7 Orang fasik dijatuhkan
sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.
12:10 Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan
orang fasik itu kejam.
12:12 Orang fasik mengingini
jala orang jahat, tetapi akar orang benar
mendatangkan hasil.
12:13 Orang jahat terjerat
oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang
benar dapat keluar dari kesukaran.
12:21 Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apa pun, tetapi orang
fasik akan senantiasa celaka.
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang
fasik menyesatkan mereka sendiri.
13:5 Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan
memburukkan diri.
13:9 Terang orang benar bercahaya gemilang,
sedangkan pelita orang fasik padam.
13:21 Orang berdosa dikejar
oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang
benar dengan kebahagiaan.
13:22 Orang baik meninggalkan
warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
13:25 Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik
menderita kekurangan.
14:19 Orang jahat tunduk di
dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.
14:32 Orang fasik dirobohkan
karena kejahatannya, tetapi orang benar
mendapat perlindungan karena ketulusannya.
15:6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda,
tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.
15:28 Hati orang benar menimbang-nimbang
jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.
15:29 TUHAN itu jauh dari pada
orang fasik, tetapi doa orang benar
didengar-Nya.
17:15 Membenarkan orang fasik
dan mempersalahkan orang benar,
kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
17:26 Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang
mulia pun tidak patut.
18:5 Tidak baik berpihak
kepada orang fasik dengan menolak orang
benar dalam pengadilan.
18:10 Nama TUHAN adalah menara
yang kuat, ke sanalah orang benar
berlari dan ia menjadi selamat.
20:7 Orang benar yang bersih kelakuannya -- berbahagialah keturunannya.
21:15 Melakukan keadilan
adalah kesukaan bagi orang benar,
tetapi menakutkan orang yang berbuat jahat.
2. Gambaran Sintesis
2.1 Ciri-ciriOrang benar
Dalam Kitab Amsal, orang benar digambarkan sebagai orang
yang jujur dan adil. Ia adalah orang yang diberkati karena jalan-jalannya
benar. Kata-kata yang keluar dari mulutnya sungguh penuh hikmat. Atas paham
tradisional (retribusi), orang benar termasuk sebagai orang pilihan Allah yang
mendapat ganjaran atas perbuatan baik yang mereka lakukan. Orang benar jugalah
yang memperoleh hikmat kebijaksanaan yang berasal dari Allah.
a.
Orang yang Diberkati
Orang
benar adalah orang yang diberkati oleh Tuhan karena ketulusan dan
kejujurannya(2:33, 10:6-7). Berkat itu terwujud dalam benda: seperti rumah atau
tempat tinggal (2:20, 12:7, 15:6), bisa juga berupa makanan yang berlimpah
(10:3, 13:25), selamat dari bahaya(10:25, 12:21), maupun keselamatan (18:10,
11:8-9, 14:32).
b.
Kata-katanya Penuh Hikmat
Apapun yang keluar dari mulut orang benar mendatangkan hikmat
(10:31) dan kebaikan, baik itu untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Bibir, lidah, dan mulut orang benar menjadi sarana untuk mengeluarkan kata-kata
kebenaran. Bahkan, kata-kata yang keluar dari mulut orang benar dapat menjadi
sumber kehidupan (10:11,10:20). Kata-kata orang benar juga dapat menuntun orang
lain pada suka cita (10:32) dan keselamatan (10:21). Ia juga bukan orang yang
asal bicara. Apapun yang akan dikatakan telah dipertimbangkan terlebih dahulu
(15:28).
c.
Orang yang Giat Bekerja
Orang
benar adalah orang yang mau bekerja dan menyelesaikan pekerjaannya dengan hasil
yang memuaskan. Karena itu, orang benar tidak mau disebut sebagai pemalas. Ia
adalah orang yang rajin bekerja meski pada musim panas sekalipun (10:3), karena
masa panen biasanya terjadi pada musim panas. Pada musim panas, cenderung
banyak orang lebih suka bermalas-malas.Ketekunan bagi orang yang giat bekerja
inilah yang diganjari Tuhan dengan hasil yang melimpah (10:16, 12:12), sehingga
Tuhan tidak membiarkan orang benar kelaparan (12:11).
d.
Orang yang Peduli
Orang
benar tidak memikirkan dirinya sendiri. Perbuatannya adalah wujud kepedulian
bagi sesamanya (10:21). Berkat yang ia terima juga diwariskan bagi keturunannya
(11:21, 13:22). Kepeduliannya ini membawa suka cita bagi orang lain, sehingga
kemujuran dan suka cita yang diterima oleh orang benar juga menjadi suka cita
banyak orang (11:10). Kepedulian itu juga ditunjukkannya dengan memperhatikan
hewan peliharaannya (12:10).
e.
Orang yang Bijak dan Berhikmat
Orang
benar identik dengan orang yang bijak dan berpengetahuan (9:9). Orang yang
bijak dan berhikmat akan memahami dan mengenal Allah (9:10). Ia akan berjalan
dalam terang dan tidak akan tersesat (4:18, 12:26, 13:9, 12:26). Oleh
kebijaksanaan yang ia miliki, maka orang benar sangat terbuka dengan kritik.
Dia cinta akan kebenaran dan keadilan. Orang bijak menerima kecaman, nasihat,
dan pengajaran untuk membangun, sehingga semua itu sangatlah berfaedah
untuknya.
f.
Memiliki Relasi yang Dalam dengan Allah
Hidup orang benar selalu tertuju pada Tuhan (18:10). Ia memiliki
relasi yang kuat dengan Allah sehingga segala permohonannya didengar dan
dikabulkan oleh-Nya (10:24, 15:29). Ia terbebas dari segala marabahaya dan
bencana (10:25, 12:21). Hal yang disukai Allah pada diri orang benar ialah
karna ia membenci perbuatan dosa (13:5).
2.2 Orang Benar sebagai Model
Pilihan Allah[1]
Orang
benar dapat dikatakan orang yang berkata-kata dan bertindak sesuai dengan
kebenaran. Sebagaimana orang benar yang disejajarkan dengan orang adil (21:15) dan
jujur, begitu juga kebenaran yang sering disejajarkan dengan keadilan dan
kejujuran. Dalam Perjanjian Lama, ketiga kata ini dipergunakan bukan saja dalam
konteks kehidupan pribadi atau penyembahan Tuhan, tetapi juga dalam konteks
kehidupan bermasyarakat.
Kebenaran
menjadi norma dalam pendidikan, karena berdasarkan undang-undang agama atau
moral tentang hubungan dengan sesama manusia atau Allah. Selain bersifat tegas
dan keras, undang-undang ini mengandung kasih. Norma lain adalah “keadilan” dan
“kejujuran”, keduanya adalah aplikasi dari “kebenaran”. Keadilan merupakan
kebenaran etis berbentuk keadilan di dalam keputusan-keputusan resmi, sedangkan
kejujuran adalah kebenaran etis berbentuk kejujuran dalam tingkah laku.
Dalam
Kitab Amsal, orang benar adalah orang yang memperoleh (menerima, mengetahui,
memiliki, dan menerapkan) kebijakan tentang kebenaran, keadilan dan kejujuran.
Dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesama, mereka bukan saja memahami,
melainkan melakukan kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Dalam mengambil keputusan-keputusan resmi,
mereka akan mempertahankan keadilan. Dalam kata-kata dan perbuatannya, mereka
adalah orang jujur, yang sangat berbeda dengan orang fasik yang suka menipu.
Atas segala kata-kata dan perbuatan baik mereka inilah, Tuhan mengganjari
mereka dengan segala berkat yang ada (tempat tinggal, harta kekayaan, makanan
yang melimpah, keturunan, dan diberkati Tuhan dalam segala kehidupannya). Para
guru kebijaksanaan menilai bahwa orang benar menjadi model sebagai orang yang
dipilih dan dicintai oleh Allah. Karena itu, Kitab Amsal ini mau mengajarkan
kepada pembaca untuk senantiasa menjadi orang yang berbuat kebenaran.
[1]Penjelasan pada poin ini disarikan dari Risnawaty Sinulingga, Kitab Amsal 1-9 (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2007),hlm. 78-79.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar